Wednesday, June 30, 2010

Adib The Series dan Fellowship of VWM 4

Shamil keletihan lalu terlentok di sofa

(Episod 4)

Adib bersuara..."Chez, aku dapat rasa aku akan tinggal di VWM lah dalam beberapa minggu lagi..." Adib bersuara tegas tapi kemas. Chez mengangguk gembira.


"Senanglah aku buat duit dengan rambut mamat nih," lontar hati Chez si Hairstylist.


Jarum jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Paiseh masih tegar menonton TV.





Hujan mulai turun sepoi - sepoi nyalakan anjing bebiri. Bulan mengambang kembang.





Aaauuuuuu.........








zubillahiminasyaitanirrajim......

_________________....

Hari berganti hari. Genap 2 minggu sudah. Kelihatan di ruang tamu tercampak beg berisi pakaian dalaman dan luaran. Kotak - kotak barang berserakan. Semuanya milik si Adib....

Hembusan dinihari bertiup menolak pintu VWM seiring sejalan bersama Shamil yang baru pulang dari bekerja. Terkasima melihatkan keadaan ruang tamu yang tidak direconcile, Daus yang bersila selenga di sofa empuk disapa.

"Gerangan siapa empunya pakaian dan barang - barang itu?Orang barukah?"

Daus perlahan - lahan memperlahankan volum saluran talibision yang ditontonnya. Leka sungguh Daus melayan perasaan bersama Joni, si kamera dalam Diari Akademi Fantasia. Daus sendiri, pernah tercalon sebagai calon finalis Akademi Fantasia 6, sebelum disingkirkan sehingga menjadi 12 peserta. Lantaran itulah Daus sendiri tidak pernah terlepas setiap single episod. Melayan cita -cita yang tidak kesampaian mungkin.

"Shamil, aku rasa ini barang kepunyaan kawan Chez. Regular customer Chez, nampak gaya berduit. Untung, murah sedikit sewa rumah bulan ini."

Shamil mengangguk malas sedikit ceria. Terlentok sebentar di sofa.

5 minit berlalu. Perlahan kaki Shamil diangkat mendaki tangga.Menuju ke katil di tingkat atas. Esok perlu diteruskan....

Daus menyambung Diari Fantasinya....

Bersambung...

1 comment:

Im Single said...

sambung.. jgn tak sambung...